Agama Sebagai “Anchor” Berpolitik

Agama Jangkar Berpolitik

Ilustrasi Panji Islam dan Bendera Merah Putih sebagai Representasi Agama dan Negara, foto diambil dari Google

Agama Sebagai Landasan dalam Politik: Menavigasi Politik dengan Keyakinan

Pengantar

Turut memperingati peristiwa tragedi politik nasional yang diperingati setiap tanggal 30 September, yaitu peristiwa Gerakan 30 September; Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI), menyisakan tanya di benak; kalau PKI yang berpaham komunis (anti Tuhan) berdasarkan rekam jejak sejarah beberapa kali melakukan pemberontakan terhadap negara, adakah pengaruh agama yang menjadi kontra dari PKI dalam berpolitik?

Dalam konteks politik, peran agama sering kali menjadi bahan diskusi yang hangat. Bagaimana agama memengaruhi tindakan politik dan kebijakan publik adalah pertanyaan yang sering diajukan. Artikel ini akan membahas mengapa agama memiliki peran yang kuat dalam politik, terutama di Indonesia, dan mengapa pemahaman yang mendalam tentang hubungan ini menjadi penting.

Pentingnya Memahami Keterkaitan Agama dan Politik

Pertama, perlu dicatat bahwa konstitusi Indonesia, yang tertuang dalam UUD 1945 pembukaan, menyatakan bahwa “Negara berdasarkan pada Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa”. Hal ini menunjukkan bahwa agama bukan hanya diakui oleh negara, tetapi juga menjadi landasan dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam politik. Dalam hal ini, pemahaman politik yang melibatkan agama sangatlah relevan.

Kedua, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, dan dalam sistem demokrasi, suara mayoritas memiliki peranan penting dalam menentukan arah politik. Dalam Islam, agama memberikan pedoman tentang bagaimana seorang muslim harus menjalani kehidupan, termasuk dalam urusan politik. Oleh karena itu, memahami peran agama dalam politik adalah penting, terutama saat mayoritas penduduk menganut keyakinan yang sama.

Menghindari Campur Aduk Antara yang Benar dan yang Salah

Ketiga, dalam Islam, ada prinsip yang jelas tentang tidak mencampuradukkan yang benar dan yang salah (haq dan bathil). Politik adalah salah satu sarana bagi politisi untuk mencapai kekuasaan secara legal dan konstitusional. Dengan memiliki kekuasaan tersebut, politisi memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat dan negara.

Namun, kekuasaan sering kali menjadi godaan yang sulit dihindari. Dalam konteks politik, seseorang yang memegang jabatan politik memiliki pengaruh besar dan bisa membuat keputusan yang memengaruhi banyak orang. Oleh karena itu, penting bagi mereka yang berkecimpung dalam politik untuk memiliki kompas moral yang kuat yang membedakan antara yang benar dan yang salah.

Pemilihan Pemimpin sebagai Perang Nilai

Pemilihan pemimpin dalam suatu negara adalah salah satu aspek penting dalam politik. Dalam Indonesia, pemilihan presiden menentukan arah dan tujuan negara untuk periode lima tahun ke depan. Ketika rezim yang ada dianggap tidak adil oleh mayoritas rakyat dan mereka ingin perubahan melalui pemilihan umum, rival incumbent menjadi harapan baru untuk menggantikannya.

Dalam kontestasi politik semacam itu, terjadi pertarungan nilai-nilai antara yang benar dan yang salah. Kebenaran direpresentasikan oleh rival incumbent yang dinilai mewakili perubahan yang diharapkan oleh mayoritas rakyat. Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang baik tentang peran agama dalam politik membantu masyarakat memilih pemimpin yang akan bertindak adil dan menerapkan kebenaran.

Menemukan “Jangkar” dalam Berpolitik

Terakhir, artikel ini menekankan perlunya “jangkar” yang kuat dalam berpolitik. Selain semangat nasionalisme dan patriotisme, keyakinan agama dapat memberikan pedoman moral yang kuat untuk memahami dan mengambil keputusan dalam politik. Dalam situasi politik yang kompleks, memiliki “jangkar” agama yang kuat dapat membantu kita membedakan antara yang benar dan yang salah.

Bagi seorang muslim, konflik antara yang benar dan yang salah diyakini akan selalu ada hingga akhir zaman. Oleh karena itu, pemahaman tentang peran agama dalam politik bukan hanya penting, tetapi juga relevan dalam menghadapi perubahan zaman.

Menemukan Jalan untuk Memahami Peran Agama dalam Politik

Dalam mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara agama dan politik, selain mendalami teks-teks agama dari sumbernya (Al Qur’an dan Hadist Shahih melalui guru-guru yang mengajar berdasar pada dua sumber ajaran Islam bagi muslim) ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengasah kemampuan membedakan yang benar dan salah sebagai bekal dalam berpolitik:

  1. Pendidikan dan Kesadaran Politik: Penting bagi individu, terutama generasi muda, untuk mendapatkan pendidikan politik yang baik. Ini tidak hanya termasuk pemahaman tentang proses politik, tetapi juga bagaimana agama memengaruhi pandangan politik seseorang. Mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan ini adalah kunci untuk membuat keputusan politik yang bijak.
  2. Diskusi dan Dialog: Terlibat dalam diskusi dan dialog dengan orang-orang yang memiliki pandangan politik dan agama yang berbeda dapat membantu memperluas wawasan. Ini juga dapat membantu seseorang memahami bahwa terdapat banyak sudut pandang yang berbeda tentang hubungan antara agama dan politik.
  3. Studi Kasus dan Contoh Praktis: Memahami bagaimana agama memengaruhi kebijakan dan tindakan politik di masa lalu dan saat ini dapat memberikan wawasan yang berharga. Studi kasus dari negara-negara lain atau contoh konkret di Indonesia dapat membantu melihat bagaimana agama telah menjadi landasan atau pertimbangan dalam politik.
  4. Berpikir Kritis: Penting untuk tetap berpikir kritis dalam mengevaluasi bagaimana agama digunakan dalam politik. Terkadang, agama dapat disalahgunakan untuk tujuan politik tertentu. Oleh karena itu, menjadi kritis dalam menganalisis bagaimana agama digunakan dalam konteks politik adalah penting.
  5. Keterlibatan dalam Proses Politik: Bagi mereka yang ingin berperan aktif dalam politik, terlibat dalam proses politik, seperti pemilihan umum atau organisasi masyarakat sipil, adalah langkah positif. Ini adalah cara nyata untuk membawa pemahaman tentang agama dan nilai-nilai ke dalam arena politik.

Penutup

Dalam menghadapi kompleksitas politik dan perubahan zaman, memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang peran agama dalam politik adalah aset berharga. Ini membantu individu membuat keputusan politik yang berlandaskan nilai-nilai dan keyakinan mereka, sambil tetap menghormati keragaman pandangan di masyarakat. (@miyoeL, diolah dari berbagai sumber)