Bagaimana Milenial Memilih dalam Pemilihan Umum Jaman Now
Pemilihan umum 2024 tinggal hitungan bulan lagi. Salah satu “ceruk pasar” yang banyak dilirik oleh para kandidat, baik itu Presiden maupun legislatif adalah kelompok yang dikenal dengan “kaum milenial”. Kaum milenial adalah mereka-mereka yang lahir antara tahun 1980-1994 atau saat ini berusia produktif di rentang usia antara 30 – 44 tahun saat pemilihan umum nanti. Jumlah suara pada kelompok usia ini diperkirakan ada sekitar 66 juta suara atau setara dengan 132 kursi DPRI RI jika 1 kursi “berharga” 500 ribu suara. Sebuah jumlah suara yang signifikan dan terlalu amat sangat disayangkan untuk diabaikan.
Lantas, bagaimana sesungguhnya perilaku milenial dalam menyikapi pemilihan umum 2024 mendatang? Secara khusus adalah apa yang menjadi pertimbangan kaum milenial dan bagaimana mereka mencari informasi sebelum memutuskan pilihan politiknya, itu yang ingin AkpolOnline pelajari lebih jauh.
Untuk mendapat gambaran dimaksud, AkpolOnline telah melakukan jajak pendapat opini di masyarakat dalam rentang waktu 02-Juni-2023 s/d 16-Juni-2023, untuk mengetahui bagaimana generasi milenial menentukan pilihan politiknya, baik itu partai politik ataupun calon anggota legislatif yang akan dipilih pada pemilihan umum 2024 nanti.
Jajak pendapat dilakukan terhadap 100 (seratus) responden yang telah mendaftar untuk menjadi relawan politik di AkpolOnline. Tersebar umumnya dikota-kota besar yang terjangkau internet seperti Jakarta, Cirebon, Bandung, Surabaya, Semarang dan lain-lain. Menyasar kelompok usia 29-43 tahun yang memiliki hak pilih pada pemilihan umum 2024 mendatang.
Survei dilakukan secara “tertutup” dengan mengirimkan undangan link survei kepada mereka yang bersedia untuk menjadi responden (tanpa paksaan). Dengan margin of error diyakini kurang dari 1% untuk beberapa pertanyaan yang simpel, mudah dipahami dan sederhana, beikut adalah hasil olahannya:
Hasil Survei:
- Apakah akan menggunakan hak pilih pada pemilu legislatif 2024 yang akan datang?
-
- Ya: 81%
- Ragu-ragu: 11%
- Tidak: 8%
- Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih?
-
- Partai Politik: 43%
- Ikut Pilihan Kerabat: 17%
- Ikut Pilihan Teman: 25%
- Liat Poster: 15%
- Apakah mencari informasi terlebih dahulu sebelum menentukan calon legislatif maupun partai politik yang akan dipilih?:
-
- Ya: 84%
- Tidak: 16%
- Apa yang dilakukan untuk mencari informasi mengenai partai politik dan calon legislatif?
-
- Browsing di internet: 61%
- Bertanya pada kerabat (orang tua, saudara): 20%
- Bertanya pada teman: 16%
- Lainnya: 3%
Analisa:
- Tingkat keinginan berpartisipasi dalam pemilihan umum dikalangan milenial tampak cukup besar, dimana jumlah mereka yang akan menggunakan hak pilihnya lebih besar dibanding yang tidak. Tinggal bagaimana penyelenggara pemilihan umum kemudian memfasilitasi keinginan berpartisipasi ini bisa terealisir dengan baik;
- Partai politik masih menjadi pertimbangan kaum milenial dalam menentukan pilihannya. Disusul kemudian “ikut-ikutan” pilihan teman, baru kemudian mengikuti arahan atau pilihan kerabat (keluarga);
- Yang menarik, tingginya tingkat kesadaran mengikuti pemilihan umum dibarengi dengan keaktifan mencari informasi mengenai partai politik maupun calon legislatif yang akan dipilih, dimana generasi milenial adalah kelompok usia yang well informed dengan internet, maka browsing menjadi pilihan terbanyak yang mereka lakukan.
Mau ikut survei? Yuk daftar jadi relawan AkpolOnline, .